HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU PERSONAL HYGINE GENITAL DAN PENCEGAHAN TERHADAP KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA SISWI SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN

KIKI NUR UTAMI; ANNISA .

KIKI NUR UTAMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
ANNISA . UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Keywords: Knowledge, Pathological Vaginal Discharge, Personal Hygine Genital, Prevention

Abstract

Leucorrhoea is a clinical disorder that is often complained of by all women, especially in young women who have just entered
puberty. Leucorrhoea is both pathological and physiological. Physiological leucorrhoea is whitish that arises as a result of
natural processes in the body, while pathological leucorrhoea is whitish that arises due to fungal, bacterial and viral
infections. About 75% of Indonesian women have experienced vaginal discharge at least once in their life and 45% of them
have experienced vaginal discharge twice or more. To determine the relationship between the level of knowledge, personal
genital hygine behavior, and the prevention of pathological vaginal discharge in high school students of 1 Perbaungan. The
research method used was analytic observational with a cross sectional approach. This research was conducted at SMAN 1
Perbaungan with a total sample of 85 people. The statistical analysis of this study showed that there was a significant
relationship between the level of knowledge (p = 0.000) personal hygiene genital behavior (p = 0.000) and prevention (p =
0.000) with the incidence of pathological vaginal discharge in SMA Negeri 1 Perbaungan students. There is a significant
relationship between the level of knowledge, personal hygiene genital behavior and prevention with the incidence of
pathological vaginal discharge in SMA Negeri 1 Perbaungan students.

References

Oriza N, Yulianty R. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri di SMA Darussalam Medan.
Jurnal Bidan Komunitas. 2018.1(3):142-151.
Marheni, G. Keputihan Pada Wanita. Jurnal Skala Husada. 2016.13(1).
Kursani E, Marlina H, Olfa K. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Flour Albus (Keputihan) Pada Remaja Putri di
SMA PGRI Pekanbaru Tahun 2013. Jurnal Maternity and Neonatal. 2015. 2(1).
Darma M, Yusran S, Fachlevy A.. Hubungan Pengetahuan, Vulva Hygiene, Stres, dan pola makan dengan Kejadian Infeksi
Flour Albus (Keputihan) pada Remaja Siswi SMA Negeri 6 Kendari 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
2017. 2(6).
lmiawati H. Pengetahuan Personal Hygiene Remaja Putri pasa Kasus Keputihan. Jurnal Biometrika dan Kependudukan.
2016. 5(1):43-51.
Wibowo H, Sulandari A. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Perilaku dan Riwayat Kesehatan Remaja Putri Terhadap
Kejadian Keputihan. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. 2013. Vol 1 (2). 31-37.
Febria C. Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri dengan Kejadian Keputihan Pada Siswa-Siswi MTSN Koto Tengah Padang. Jurnal Menara Medika. 2020. Vol 2(2). 87-93.
Andriana AY. Hubungan Perilaku Personal Hygiene dengan Kejadian Keputihan Putri Pondok Pesantren An-Nawawi
Purworejo Tahun 2019. Skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Tambak. Hubungan Perilaku Menjaga Kebersihan Genitalia dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi SMA Swasta Santo
Thomas 2 Medan Tahun 2014. 2014. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara.
Abori, Hernawan AD, Ermulyadi. Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Keputihan Patologis Siswi SMAN 1 Simpang
Hilir Kabupaten Kayong Utara. Unnes Journal of Public Health. 2017.6 (1).
Rachmadianti, F., Armini, N. K. A., & Nastiti, A.. Analisis Perilaku Pencegahan Keputihan pada Remaja Putri berdasarkan
Teori Health Promotion Model (HPM). Pediomaternal Nurs. J., 2019. 5(1), 137-144.
Johar WE, Rejeki S, Khayati N. Persepsi dan Upaya Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri di SMA Muhammadiyah 1
Semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas. 2013. Vol 1 (1). 37-45.